Sunday, December 28, 2014

Dasar Pemograman Berbasis Objek (OOP)

Pemograman Object Oriented Programming atau yang lebih dikenal dengan OOP adalah pemrograman yang menitikberatkan kepada objek-objek untuk menyelesaikan tugas atau proses dari program tersebut. Sedangkan penitikberatkan ini dimaksudkan adanya interaksi pengiriman nilai, pesan atau pernyataan antar objek. Kemudian objek yang merespon hasil dari interaksi tersebut akan membentuk suatu  tindakan atau aksi (methode).

OOP sendiri memiliki banyak keuntungan dibanding dengan teknik pemograman Prosedural, diantaranya : 
  • Reusable artinya kode yang di implementasikan dapat digunkan kembali pada aplikasi atau program lainya.
     
  • Extensible, artinya kode yang sudah dibuat  dapat kita ubah lagi implementasi fungsi-fungsinya sesuai dengan yang kita inginkan 
  •  Manageable, artinya kode yang sudah dibuat lebih mudah duntuk di maintain (manage). misalnya kalau dada perubahan buisnes process pada suatu proyek , maka yang perlu kita lakukan hanya merubah kode yang terdaoat didalam class tersebut saja, tanpa harus membongkar semua kode aplikasi yang sudah dibuat.
Sejarah OOP 
Konsep OOP ( Object Oriented Programming)  dimulai pada pertengahan 1960-an dengan bahasa SIMULA , kemudian dilanjutkan pada era 70-an dengan SMALLTALK, meskipun  developer software tidak secara intensif mengembangkan OOP, tetapi metodologi Object Orientes tetap digunakan. Pada pertengahan 80-an , bahasa OOP seperti C++ dan Eifle menjadi populer di kalangan programer komputer. Pupularitas konsep OOP seperti JAVA. Pada  tahun 2002. versi terakhir dari Visual Studio, Microsoft memperkenalakan bahasa OOP baru yaitu C#(dibaca C-sharp) serta upgrade Visual Basic, sampai sekarang mengikuti perkembnagan Internet, OOP sudah support oleh pemograman web seperti PHP. OOP sudah diperkenalkan sejak PHP3, meskipun belum sempurna dan masih sangat sederhana.

No comments :

Post a Comment